free glitter text and family website at FamilyLobby.com

Minggu, 15 Februari 2009

Hanya 3 Hari Saja !!!

Ada berapa sih jumlah hari yang kita miliki dalam mengisis kehidupan kita ? 7, 30,60…. 365, atau berapa ? Sebenarnya dalam mengisi kehidupan yang indah ini, kita hanya memiliki 3 hari saja loh, ya hanya 3 hari

Yang pertama;

Hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; LEPASKAN saja...

Yang kedua:

Hari esok, Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak tahu, bisa melakukan apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Karena, Hari Esok belum tiba; PERSIAPKAN saja...


Yang tersisa kini hanyalah HARI INI

Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan diri anda menjadi yang terbaik untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkandan melepaskan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung apalagi takut dalam menghadapinya , lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga!!!!!!

Rabu, 11 Februari 2009

POWER dalam diri kita...

(oleh : Irma Sustika LUTCF)

Di sebuah pasar malam, untuk menarik perhatian para pengunjung seorang penjual balon melepaskan satu balon warna merah ke udara, dan beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon lagi.

Kemudian seorang anak kecil menghampiri penjual balon tersebut, dan bertanya dengan pertanyaan yang sangat lugu, "Bang, kalau balon yang hijau dilepas, apa bisa terbang juga?

Kemudian si penjual balon berkata "Ya pasti bisa dik, karena yang membuat balon itu bias terbang ke udara bukan karena warnanya. Mau warna merah, hijau kuning atau warna yang lain semuanya tetap
bisa terbang. Karena yang membuatnya balon ini bisa terbang bisa terbang ke udara adalah gas yang ada di dalam balon itu

Pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama seperti kita manusia. Manusia dapat terbang dan berhasil mencapai puncak kesuksesan karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri.

P.O.W.E.R (Kekuatan seperti apa yang mampu membuat seseorang lebih berhasil?)

P = Positive
Apapun yang Anda pikirkan, katakan, dan perbuat, lakukanlah dengan positif. Semua berawal dari pikiran kita. Jika Anda menanam dan memelihara pikiran yang negatif, maka apa yang dihasilkan dari pikirkan tersebut tidak akan positif.

O = Optimist
Mengalami kondisi sulit, atau, mengalami kegagalan terus menerus sering membuat kita menjadi down dan pesimis. Manusiawi sekali
memang, tapi mau sampai kapan jadi pesimis?, Seumur hidup? Hari genee masih pesimis??. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa, tapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap orang.

W = Willingness
Yakin saja tidak cukup, harus ada kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau ditanya mau berhasil?, pasti
semua orang mau berhasil. Will is not enough, you have to do. Jangan hanya NATO, NADO, NAPO

E = Enthusiasm
Hidup tanpa antusiasme sama seperti mobil kehabisan bensin. Sebagus dan semahal apapun mobilnya kalau tidak ada bensin percuma saja. Sama seperti kita, Sehebat apapun impian kita, tapi kalau tidak ada
Antusiasme pada saat kita melakukannya, maka semuanya sia-sia.

R = Recharge
Batu baterai saja ada waktunya habis, apalagi dengan kekuatan dalam diri kita.. Apa yang harus kita lakukan? Recharge lagi kekuatan Anda.

Caranya:
Isi dengan sesuatu yang mampu meningkatkan power Anda kembali. masukkan informasi informasi positif ke telinga Anda, membaca,
berdiskusi dengan rekan dan jangan lupa siapkan waktu untuk diri anda sendiri dan keluarga untuk Refreshing

Selamat mengembangkan Power Anda.

Minggu, 08 Februari 2009

seberapa berharga diri kita...?

Apa Yang Dilindungi Oleh Asuransi: Jiwa Kita atau Nilai Ekonomi Diri Kita?*

(oleh: Dadang Kadarusman)

Saya pernah menyimak pendapat beberapa orang tentang hidup. Ada yang bilang
: "Hidup itu urusan Tuhan. Mengasuransikan jiwa kita berarti mendahului kehendak Tuhan." begitu kira-kira. Dan faktanya, memang cukup banyak orang yang alergi mendengar kata 'asuransi jiwa'. Lucunya, mereka yang alergi dengan asuransi jiwa ini sama sekali tidak sungkan untuk mengasuransikan mobil, motor atau rumah yang mereka miliki. Makanya, tidak mengejutkan jika mayoritas pemilik kendaraan bermotor melindungi nilai ekonomi kendaraannya dengan asuransi, sementara hanya sekitar 3% saja orang Indonesia yang secara sadar melindungi nilai ekonomi dirinya dengan asuransi jiwa.

Sebenarnya asuransi jiwa bukan untuk melindungi jiwa kita. Melainkan
melindungi nilai ekonomi diri kita. Misalnya, jika saat ini kita mampu
menyediakan 5 juta rupiah setiap bulan untuk keluarga kita hidup dengan layak, maka asuransi jiwa membantu kita untuk menjamin agar kehidupan ekonomi keluarga kita dengan 5 juta rupiah pengeluaran itu bisa terus terjaga, 'meskipun' terjadi sesuatu yang menyebabkan kita tidak mampu lagi menghasilkan uang sejumlah itu. Kita tidak berharap 'sesuatu' itu terjadi.

Namun siapa yang bisa memastikan masa depan? Oleh karena itu, coba
renungkan: Jika nilai ekonomi mobil atau rumah kita saja dilindungi, mengapa kita tidak melindungi nilai ekonomi diri kita? Apakah mobil atau rumah lebih berharga dari diri kita sendiri?

Jika kita karyawan, coba di cek apakah perusahaan tempat kita bekerja sudah menyediakan asuransi jiwa bagi kita. Perusahaan-perusaha an yang baik biasanya menyediakan asuransi jiwa bagi karyawan-karyawanny a. Namun ada 2 hal yang perlu kita lakukan, pertama, tanyakan kepada HRD, apakah asuransi yang disediakan itu hanya berlaku selama kita bekerja di perusahaan itu, atau bisa dilanjutkan sendiri seandainya kita berhenti bekerja. Pada umumnya jika karyawan resign atau pensiun, maka asuransi jiwanya secara otomatis akan terputus. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan untuk membeli asuransi jiwa sendiri. Kecuali jika kita berencana untuk bekerja terus sebagai profesional. Tetapi, perlu dipertimbangkan juga, jika kita pensiun, apakah perlindungan itu bisa dibawa pergi sebagai paket pensiun atau tidak.

Kedua, jika perusahan telah menyediakan asuransi jiwa yang bisa kita kelola sendiri (bisa dibawa pergi dan dilanjutkan sendiri) maka mungkin sudah waktunya untuk melakukan perencanaan keuangan atau biaya sekolah anak-anak di masa depan. Memang ada orang yang lebih suka menabung setiap bulan di bank, dan tidak diambil-ambil. Tidak masalah jika kita bisa berdisiplin demikian. Tetapi, jika tidak, mungkin asuransi pendidikan bisa menjadi jalan keluarnya. Selain dari itu, asuransi pendidikan mempunyai kelebihan dari sisi perlindungan, yang tidak dimiliki oleh tabungan pendidikan.

Prinsipnya: jika terjadi 'sesuatu' pada diri kita, maka anak-anak kita tetap mendapatkan jaminan pembiayaan pendidikan sesuai dengan yang kita rencanakan.

Sekalipun kita tidak berminat untuk membeli polis asuransi, kita tidak perlu sungkan untuk berkonsultasi dengan agen asuransi. Tidak ada ruginya jika kita memahami mekanisme perencanaan keuangan model ini. Paling tidak, kita bisa membandingkannya dengan strategi perencanaan keuangan yang saat ini kita jalankan. Meskipun kita tidak membeli polis asuransi dari mereka, mereka biasanya dengan senang hati membantu kita untuk mendesain rencana keuangan jangka panjang kita. Artinya, kita bisa mendapatkan konsultasi gratis tentang perencanaan keuangan kita. Lumayan kan?

Saat ini asuransi sudah banyak yang dikombinasikan dengan investasi. Jadi, anda akan mendapatkan benefit perlindungan, sekaligus melihat porsi uang yang anda bayarkan sebagai tabungan atau investasi yang terus bertumbuh dan berkembang.